Maslahah dalam pengertiannya memiliki arti “Kebaikan”, adalah sesuatu yang memelihara tujuan syariat “maqâsid al-syarî‘ah” yang lima – al-usūl al-khamsah (agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta), dan tujuannya bukan atas dasar kehendak/hawa nafsu manusia atau menurut akal manusia, namun sesuai dengan syariat Islam, dan hakikatnya selaras dengan kehidupan manusia. Sesuatu pencapaian terhadap manfaat, dan penolakan terhadap mudarat.
Melihat dari hal itu perwujudan Maslahah ini dapat dikaitkan dengan artikulasi perjalanan politiknya Nabi Muhammad SAW, beliau melakukan politik “siasah” atas dasar visi dan misi kenabiannya dan kerasulannya dengan mekanisme yang lebih menyerukan moral (etika politik), beliau menghindari pertemuan yang berbasis etnik atau golongan, tetapi berusaha untuk mengedepankan pertemuan yang berbasis keumatan, yakni komunitas yang diikat oleh dasar keimanan. Politk Rasulullah SAW bertujuan untuk mendambakan terwujudnya sebuah konstruksi masyarakat baru, yakni terciptanya masyarakat madani yang secara gemilang dengan prasarana sosial yang diperlukan untuk menopang suatu tatanan sosial yang modern. Keberhasilan politik setelah di fase Makkah dengan Baiat Aqabah I dan Baiat Aqabah II, di fase Madinah,yang dijalankan beliau adalah dalam membangun negara Madinah, yaitu tidak terlepas dari strateginya ketika meletakkan fondasi dan konstruksi masyarakat madani tersebut, sehingga saat itu beliau menggariskan etika dan tanggung jawab bersama dalam sebuah dokumen yang dikenal ‘Piagam Madinah’ (Mitsaq al-Madinah). Piagam inilah yang oleh kalangan sejarawan modern dikenal sebagai ‘Manifesto Politik’ Nabi. Politik yang bernuansakan keadilan, inklusivisme, dan demokratisasi. Kondisi pluralisme keberagamaan tidak serta-merta menjadi penghalang bagi terbentuknya hubungan kemasyarakatan dan kenegaraan yang harmonis dan populis. Kelompok non-Muslim tetap terjaga hak-haknya tanpa mendapat gangguan dari umat Islam.
Mengacu pada penjelasan diatas, maka bagian kedua dari slogan yang digunakan untuk melakukan siasah dalam berkampenye politik di Pemilu 2024 untuk diri saya sendiri – Hizriyanda Putra (HZ.PUTRA), diambil dari kata tersebut yaitu “Jagalah Maslahah” atau “Take Care of Goodness”. Inshaa Allah dan Bismillah bisa menjadi keselarasan saya dalam bermasyarakat. Aamiin.