Oleh HIZRIYANDA PUTRA – 24 Agustus 2023 ——–
Selama ini kita memiliki dua dimensi kehidupan yang bisa mengubah pola pikir kita, perilaku kita, keluarga kita, masyarakat maupun peradaban manusia, dimensi kehidupan itu adalah dunia nyata dan dunia maya, Dunia nyata, dunianya para citizen, tidak bisa tergantikan dengan adanya dunia maya, dunianya para netizen, Namun, dunia maya bisa mengantikan peran kehidupan dunia nyata kita. Kedua dimensi itu terbentuk karena hasil perpaduan terhadap tren kehidupan modern yang berkembang sejak dari generasi X (Baby Boomers), hingga berpolarisasi dalam kehidupan manusia yang dipengaruh revolusi Indutsri 4.0 dari berkembangnya teknologi informasi dan teknologi digital yang menjadi salah satu pengaruh terbesar menuju perubahan pada peradaban manusia, dan saat ini menjadi dunianya para generasi Y (milenial), dan genarasi Z (zilenial). Polarasi digital yang terjadi itulah, saat ini kita telah masuk dan menjadi bagian di kehidupan era V.U.C.A, era diamana dunia nyata kita dipengaruhi atas perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif. Akibat itulah juga, muncul hal positif dan hal negatif yang terjadi atas kehidupan dunia maya di era digital yang menemai dunia nyata kita. Disinilah peran generasi X dan generasi Y bisa menjadi pelopor agent of change untuk kebaikan mempengaruhi hasil yang posiitf yang bisa disikapi dan disesuaikan dengan memperkaya literasi menjadi sebuah kompetensi dan kecakapan digital sebagai bekal dan perisai jati diri anak bangsa, putri-putri kita. Produk inovasi digital yang dihasilkan dan kita gunakan sehingga tercipta kehidupan dunia maya menemani gaya kehidupan dunia nyata di berbagai aktivitas dan kebutuhan manusia modern saat ini.
Tahun 2023 ini khususnya di Indonesia adalah awal bermulanya perpaduan kehiidupan dunia nyata dengan dunia maya dari pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital yang dipengaruhi oleh perkembangan gabungan antara kecerdasan/kepintaran buatan (AI/Artificial Intelligence) dan infratsruktur Internet of Thing (IoT) mejadi Artificial Intelligence of Things (AIoT), sehingga tercipta pola kehidupan interaksi manusia-mesin, dan manajemen peningkatan data, analisa data secara terintegrasi dan terotomatisasi, dan itu menuju peradaban modern baru merlalu era SOCIETY 5.0.
Melalui tulisan saya ini, sebagai seorang yang lahir dari generasi peralihan antara geneari X (Baby Bommers) dan generasi Y (Milenial), mengingatkan kembali unutk semua bahwa teknologi era digital bagaikan mata panah kehidupan.
TEKNOLOGI ERA DIGITAL, BAGAIKAN MATA PANAH KEHIDUPAN
So, sobat ummat, hiduplah di dunia nyata, kembangkan mental dan kognitif, literasi digital dan komputasi, kecerdasan menganilisi data, kecerdasan emosional dan sosial, dan pola pikir kreatif dan inovatif, bermimpilah untuk kebaikan, jangan berangan-angan, dan jadikanlah itu membumi menjadi bahan bakar yang tidak pernah padam untuk mewujudkannya di kenyataan hidup yang akan kita jalani saat kita menciptakan mimpi itu, tidak hanya untuk berdampak pada kehidupan duniawi, namun untuk bekal kita dikehidupan akhirat nanti. Inshaa Allah dan Bismillah selama kita memiliki perisai kehidupan (Al-Quran dan Al-Hadist & As-Sunnah), maka yakinlah Allah SWT bersama kita dalam setiap rintangan, ujian, dan juga kebahagian kita, disitulah syukur nikmat akan kita rasakan sebagai hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa. Aamiin.
“hatters gonna hate, no matter how good you are. players gonna play. but also lovers gonna love.”